Monday, May 16, 2016

MENULIS ARTIKEL ILMIAH POPULER

Menulis Artikel Ilmiah Populer
Oleh: Nelson Sihaloho
Description: C:\Users\ASUS WIN 8\Pictures\s\JADO.jpg

Kata-Kata Bijak:
Menulislah. selama engkau tidak menulis, engkau akan hilang dari dalam masyarakat dan dari pusaran sejarah (Pramoedya Ananta Toer dalam Nurudin, 2007).

Pujian terbesar untuk karya saya tertuju kepada imajinasi, padahal sebenarnya tidak satu pun baris dalam semua karya saya yang tidak berpijak pada kenyataan.)Gabriel Garcia Marque)z

Seringkai kita mendengar bahwa menulis itu seperti berbicara, hanya saja  dituangkan dengan bahasa tulis, bahkan seorang yang ahli menulispun seringkali merasakan bahwa tulisannya belum standar serta terdapat kekurangan.  Tidak dapat dipungkiri bahwa balah satu unsur penting pada karya grafis mode  termasuk pada karya tulis ilmiah populer adalah tipografi.  Tipografi menurut Frank Jefkins (1998: 87) adalah, “Disiplin ilmu yang mempelajari nilai fungsional, seni dalam memilih huruf, dan nilai estetik dari huruf”. Tipografi dalam hal ini adalah seni memilih jenis huruf, ukuran huruf, jarak antar baris, dan  lebar paragraf, dengan tujuan  pembaca nyaman dalam membaca sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami.
Karya ilmiah populer yang baik bukan berarti menulis hasil penelitian dengan lengkap. Prinsip utamanya adalah mencari sudut pandang yang unik dan cerdas, serta menggugah rasa ingin tahu pembaca awam. Sebetulnya menulis ilmiah populer mudah dan berbeda dengan menulis cerpen atau non-fiksi yang memerlukan keratifitas dan imajinasi tinggi.
Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David Nunan, yakni; tahap pra-penulisan, tahap penulisan, dan  tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu; tahap persiapan (pra-penulisan), tahap,  inkubasi, tahap iluminasi serta  tahap verifikasi/evaluasi. Karya ilmiah sendiri  merupakan sebuah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah dengan melakukan beberapa analisis yang ada pada kehidupan masyarakat luas dan ditulis secara sistematis.
Meski demikian ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat luas. Jenis karya tulis ini banyak dimuat pada surat kabar dan sejenisnya. Dengan rajin  mendengar, melihat, dan membaca maka dengan begitu kita akan merasa lebih mudah dalam membuat sebuah karya tulis, semakin banyak sebuah informasi yang telah diterima maka semakin apik dan indahlah karya tulis yang akan dihasilkan.
Sebuah karya tulis yang bagus dapat dinilai dari seberapa banyak orang yang mampu memahami karya tulis yang telah dibuat. Pada era teknologi dan digital era saat ini, kebutuhan akan informasi sangat penting. Dibutuhkan mobilitas tinggi dalam penyebaran informasi bahkan tulisan yang populer lebih menggunakan data-data, kata-kata, atau istilah yang biasanya digunakan saat ini.
Itulah sebabnya mengapa disebut populer. Meskipun tulisan populer sebagian besar menggunakan gaya bahasa yang sedang populer saat itu namun harus mengacu pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), berdasarkan realita yang ada dan yang sedang populer saat ini. Dalam tatacara  menulis hal-hal penting dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan.
Proses Menulis Ilmiah Populer
Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui empat tahap, yakni tahap persiapan (pra-penulisan), tahap,  inkubasi, tahap iluminasi serta  tahap verifikasi/evaluasi ini.  Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya. Tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam. Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita.
Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya. Selain itu ada hal lainya yang perlu diperhatikan  untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis yakni fokus, pembangunan, organisasi, gaya dan konvensi.
Menyusun strategi sebelum menulis kita perlu memiliki suatu modal yakni Think twice before writing, kata Ken Golstein penulis dari Columbia School of Journalism. Sebelum mulai menulis ilmiah populer, dan sebelum anda masuk kepada dramaturgi, sistematik tulisan, detail, setidaknya kita harus memiliki strategi. Strateginya adalah kepada siapa kita menyajikan tulisan anda?
Media apa yang anda pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb) Gaya penulisan apa yang paling tepat? Berapa lama para pembaca meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda?.
Aspek yang Perlu Diperhatikan
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah karya tulis yakni sederhana, berorientasi pada pembaca, hindari istilah asing, hindari penulisan jargon, singkatan dan akronimi. Selain itu tulisan harus spesifik dan konkrit, menggunakan analogi sederhana. Untuk tulisan opin dan artikel harus terlebih dahulu dibuat kerangka tulisannya, kenali gaya selingkung media massa yang akan dituju, membuat judul agitatif yang dapat mempengaruhi pembaca bernilai positif. Harus menyertakan data sederhana untuk mendukung karya tulis, perlu dimasukkan beberapa kutipan singkat  para tokoh yang menulis hal serupa serta berikan data yang sedikit menjual.
Sumber KOMPAS 9 Februari 2012 mengemukakan ada anyak panduan yang bisa membantu kita dalam menulis sebuah jurnal ilmiah. Panduan yang satu ini, mungkin bisa dijadikan referensi. Format umum untuk jurnal ilmiah biasanya terdiri dari judul, abstrak;.Pendahuluan; Bahan dan metode; Hasil; Pembahasan; Kesimpulan; Daftar pustaka.
Karya Ilmiah Populer
Karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan. Jenis karya ilmiah yang termasuk dalam bagian ini adalah karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa seperti makalah, laporan, skripsi, tesis dan disertasi.  Karangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat pada karangan baku misalnya  anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Sedangkan karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah seperti  artikel, editorial, opini, feuture dan reportase.
Adapun ciri-ciri karya ilmiah yakni merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif ) diman fakta sesuai dengan yang diteliti. Bersifat metodis dan sistematis dimana dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan langkah langkah yang teratur dan terkontrol secara tertib dan rapi. Tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah dengan laras bahasa ilmiah harus baku dan formal.
Selain itu laras ilmiah harus lugas agar tidak ambigu.
Prinsi-prinsip yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah populer harus . objektif karena  setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris, prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif serta rasio dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis.
Sebuah topik karya ilmiah populer yang baik harus aktual, berasal dari dunia atau bidang kehidupan yang akrab dengan penulis. Memiliki nilai tambah atau memiliki arti yang penting (baik bagi penulis sendiri atau bagi orang lain). Selaras dengan tujuan penulis dan selaras dengan calon pembaca, asli, bukan pengulangan atas hal yang sama yang pernah disajikan oleh orang lain serta tidak menyulitkan pencarian data, bahan, dan informasi lain yang diperlukan.
Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah populer dapat dibedakan atas bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti ragam bahasa hukum, ragam bahasa niaga, ragam bahasa sastra, dan ragam bahasa jurnalistik. Karakteristik ragam bahasa karya ilmiah: singkat, padat, sederhana, lugas, lancar, dan menarik. Gaya penulisan karya ilmiah hendaknya memiliki kejelasan dimana setiap karya ilmiah harus mampu menyampaikan informasi kepada pembaca tentang objek penelitiannya secara gamblang. Reproduktif: kejelasan tulisan dibicarakan sebagai photo copy dari aslinya serta  Impersonal: peniadaan kata ganti perorangan seperti “saya” atau “peneliti”.

Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dalam penulisan karya ilmiah populer. Diantaranya  mengembangkan keterampilan membaca yang efektif, karena sebelum menulis karya ilmiah, penulis harus membaca terlebih dulu. Terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matang. Akrab dengan kegiatan perpustakaan, seperti bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis. Memperoleh kepuasan intelektual, memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat serta serta dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Semoga bermanfaat.  Tulisan ini dihimpun dari berbagai sumber: (Penulis adalah: Guru SMP Negeri 11 Kota Jambi)

No comments:

Post a Comment