Menulis Artikel Ilmiah Populer
Oleh: Nelson Sihaloho

Kata-Kata Bijak:
Menulislah. selama engkau tidak menulis, engkau akan hilang
dari dalam masyarakat dan dari pusaran sejarah (Pramoedya Ananta Toer dalam
Nurudin, 2007).
Pujian terbesar untuk karya saya tertuju
kepada imajinasi, padahal sebenarnya tidak satu pun baris dalam semua karya
saya yang tidak berpijak pada kenyataan.)Gabriel Garcia Marque)z
Seringkai kita mendengar bahwa menulis itu seperti berbicara, hanya saja dituangkan dengan bahasa tulis, bahkan seorang yang ahli menulispun seringkali
merasakan bahwa tulisannya belum standar serta terdapat kekurangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa balah satu unsur penting
pada karya grafis mode termasuk pada
karya tulis ilmiah populer adalah tipografi.
Tipografi menurut Frank Jefkins (1998: 87) adalah, “Disiplin ilmu yang
mempelajari nilai fungsional, seni dalam memilih huruf, dan nilai estetik dari
huruf”. Tipografi dalam hal ini adalah seni memilih jenis huruf, ukuran huruf,
jarak antar baris, dan lebar paragraf, dengan
tujuan pembaca nyaman dalam membaca
sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami.
Karya ilmiah
populer yang baik bukan berarti menulis hasil penelitian dengan lengkap.
Prinsip utamanya adalah mencari sudut pandang yang unik dan cerdas, serta
menggugah rasa ingin tahu pembaca awam. Sebetulnya menulis ilmiah populer mudah
dan berbeda dengan menulis cerpen atau non-fiksi yang memerlukan keratifitas
dan imajinasi tinggi.
Secara
umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David
Nunan, yakni; tahap pra-penulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya
proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu; tahap persiapan (pra-penulisan),
tahap, inkubasi, tahap iluminasi serta tahap verifikasi/evaluasi. Karya ilmiah
sendiri merupakan sebuah karya tulis yang berpegang kepada standar
ilmiah dengan melakukan beberapa analisis yang ada pada kehidupan masyarakat
luas dan ditulis secara sistematis.
Meski
demikian ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat
luas. Jenis karya tulis ini banyak dimuat pada surat kabar dan sejenisnya.
Dengan rajin mendengar, melihat, dan membaca maka dengan begitu kita akan
merasa lebih mudah dalam membuat sebuah karya tulis, semakin banyak sebuah
informasi yang telah diterima maka semakin apik dan indahlah karya tulis yang
akan dihasilkan.
Sebuah
karya tulis yang bagus dapat dinilai dari seberapa banyak orang yang mampu
memahami karya tulis yang telah dibuat. Pada era teknologi dan digital era saat ini, kebutuhan
akan informasi sangat penting. Dibutuhkan mobilitas tinggi dalam penyebaran
informasi bahkan tulisan yang populer lebih menggunakan data-data, kata-kata,
atau istilah yang biasanya digunakan saat ini.
Itulah
sebabnya mengapa disebut populer. Meskipun tulisan populer sebagian besar menggunakan
gaya bahasa yang sedang populer saat itu namun harus mengacu pada Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD), berdasarkan realita yang ada dan yang sedang populer saat
ini. Dalam tatacara menulis hal-hal
penting dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan.
Proses Menulis Ilmiah Populer
Hampir
semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan
lain-lain) melalui empat tahap, yakni tahap persiapan (pra-penulisan), tahap, inkubasi, tahap iluminasi serta tahap verifikasi/evaluasi ini. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah
ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,
menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang
dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya
masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya. Tahap inkubasi adalah ketika
pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga
mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang
dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya
sampai telur menetas menjadi anak ayam. Tahap iluminasi adalah ketika datangnya
inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan
berloncatan dari pikiran kita.
Tahap
terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari
tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan
fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal
yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung
hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih
sesuai, tanpa menghilangkan esensinya. Selain itu ada hal lainya yang perlu
diperhatikan untuk mengevaluasi setiap
bagian dari menulis yakni fokus, pembangunan, organisasi, gaya dan konvensi.
Menyusun strategi sebelum menulis kita perlu
memiliki suatu modal yakni “Think twice before writing, kata Ken Golstein penulis
dari Columbia School of Journalism. Sebelum mulai menulis ilmiah populer, dan
sebelum anda masuk kepada dramaturgi, sistematik tulisan, detail, setidaknya kita
harus memiliki strategi. Strateginya adalah kepada siapa kita menyajikan
tulisan anda?
Media apa
yang anda pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb) Gaya penulisan apa yang paling tepat? Berapa lama para pembaca
meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda?.
Aspek yang Perlu Diperhatikan
Adapun
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah karya tulis yakni
sederhana, berorientasi pada pembaca, hindari istilah asing, hindari penulisan
jargon, singkatan dan akronimi. Selain itu tulisan harus spesifik dan konkrit,
menggunakan analogi sederhana. Untuk tulisan opin dan artikel harus terlebih dahulu
dibuat kerangka tulisannya, kenali gaya selingkung media massa yang akan
dituju, membuat judul agitatif yang dapat mempengaruhi pembaca bernilai
positif. Harus menyertakan data sederhana untuk mendukung karya tulis, perlu
dimasukkan beberapa kutipan singkat para
tokoh yang menulis hal serupa serta berikan data yang sedikit menjual.
Sumber
KOMPAS 9 Februari 2012 mengemukakan ada anyak panduan
yang bisa membantu kita dalam menulis sebuah jurnal ilmiah. Panduan yang satu
ini, mungkin bisa dijadikan referensi. Format umum untuk jurnal ilmiah biasanya
terdiri dari judul, abstrak;.Pendahuluan; Bahan dan metode; Hasil; Pembahasan;
Kesimpulan; Daftar pustaka.
Karya Ilmiah Populer
Karya ilmiah adalah
karya tulis yang penyusunan dan
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara
kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya
didahului oleh studi pustaka dan studi
lapangan. Jenis karya ilmiah yang termasuk dalam bagian ini adalah karangan ilmiah:
memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa seperti makalah, laporan, skripsi, tesis dan disertasi. Karangan non ilmiah: karangan yang tidak
terikat pada karangan baku misalnya
anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah
drama. Sedangkan karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya
berada di antara ilmiah dan non-ilmiah seperti
artikel, editorial, opini, feuture dan reportase.
Adapun ciri-ciri
karya ilmiah yakni merupakan pembahasan suatu
hasil penelitian (faktual objektif ) diman fakta sesuai dengan yang diteliti. Bersifat metodis dan
sistematis dimana dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan
langkah langkah yang teratur dan terkontrol secara tertib dan rapi. Tulisan
ilmiah menggunakan laras ilmiah dengan laras bahasa ilmiah harus baku dan
formal.
Selain itu laras
ilmiah harus lugas agar tidak ambigu.
Prinsi-prinsip yang
harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah populer
harus . objektif karena setiap
pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan fakta.
Kegiatan ini disebut studi empiris, prosedur atau penyimpulan penemuannya
melalui penalaran induktif dan deduktif serta rasio dalam pembahasan data.
Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data harus menggunakan
pengalaman dan pikiran secara logis.
Sebuah topik karya
ilmiah populer yang baik harus aktual, berasal dari dunia atau bidang kehidupan
yang akrab dengan penulis. Memiliki
nilai tambah atau memiliki arti yang penting (baik bagi penulis sendiri atau
bagi orang lain). Selaras dengan tujuan penulis dan selaras dengan calon pembaca,
asli, bukan pengulangan atas hal yang sama yang pernah disajikan oleh orang
lain serta tidak menyulitkan pencarian data, bahan, dan informasi lain yang
diperlukan.
Penggunaan bahasa
dalam karya ilmiah populer dapat dibedakan atas bidang-bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, seperti ragam bahasa hukum, ragam bahasa niaga, ragam bahasa
sastra, dan ragam bahasa jurnalistik. Karakteristik ragam bahasa karya ilmiah:
singkat, padat, sederhana, lugas, lancar, dan menarik. Gaya penulisan karya ilmiah hendaknya memiliki kejelasan dimana
setiap karya ilmiah harus mampu menyampaikan informasi kepada pembaca tentang
objek penelitiannya secara gamblang. Reproduktif: kejelasan tulisan dibicarakan
sebagai photo copy dari aslinya serta Impersonal: peniadaan kata
ganti perorangan seperti “saya” atau “peneliti”.
Banyak sekali manfaat
yang dapat kita peroleh dalam penulisan karya ilmiah populer. Diantaranya mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif, karena sebelum menulis karya ilmiah, penulis
harus membaca terlebih dulu. Terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matang. Akrab dengan kegiatan perpustakaan, seperti bahan bacaan dalam
katalog pengarang atau katalog judul buku. Meningkatkan keterampilan dalam
mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis. Memperoleh
kepuasan intelektual, memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat serta
serta dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Semoga
bermanfaat. Tulisan ini dihimpun dari berbagai sumber: (Penulis adalah: Guru SMP Negeri 11 Kota Jambi).
No comments:
Post a Comment